Kali ini The Traveling Precils menghadirkan artikel dari kontributor: Radityo Widiatmojo. Mungkin nama ini sudah familiar bagi pembaca setia blog. Foto-foto Radityo memang sudah sering nampang untuk ilustrasi blog ini. Di tulisan ini Radityo berbagi tips memaksimalkan penggunaan kamera poket. Ternyata motret dengan kamera poket, kalau punya ilmunya, hasilnya nggak kalah dengan kamera DSLR lho. Enjoy! ~ The Emak
Bagi yang suka jalan-jalan, kamera poket adalah pilihan paling tepat. Jepret sana jepret sini dan tralala trilili. Namun lebih sering hasilnya kurang memuaskan. Maka puaskanlah dengan memaksimalkan kamera poket anda. Berikut tips dan triknya:
Matikan Flash. Dengan mode flash off maka kamera akan membaca cahaya tanpa bantuan flash. Kamera akan menangkap available light ketika shutter ditekan dan hasilnya akan lebih natural.
Gunakan mode Manual (jika ada). Dengan mode manual, anda akan dengan mudah melakukan kontrol terhadap cahaya, dan bisa menghasilkan foto setara dengan kamera DLSR. Kamera poket yang memiliki fasilitas ini biasanya harganya di atas kamera poket biasa. Pilihan kedua setelah mode manual adalah Aperture Priority. Foto di bawah ini menggunakan manual mode. Dua hasil berbeda dengan mode manual, foto yang kedua adalah foto yang sesuai dengan keinginan saya.
Gunakan kompensasi, biasanya dalam kamera poket ada di menu EV. Kalau terlalu terang turunkan EV-nya ke -2.0, artinya kamera poket akan meng-under-kan foto. Efek siluet (agak siluet sihhh) bisa dihasilkan dengan memaksimalkan EV ke posisi -2.0. Foto pertama saya pake EV 0 alias normal aja motretnya. Foto kedua saya pake kompensasi EV -2.0. Anda bisa lihat foto kedua agak siluet dan langitnya lebih pekat dari pada foto pertama.
Macro Mode. Aktifkan mode macro, pada umumnya simbol macro mode di kamera poket adalah gambar bunga. Ini adalah favorit saya. Bikin foto macro menggunakan kamera poket sangat menyenangkan. Pada mode ini pastikan flash tetap off agar natural hasilnya. Saya juga memanfaatkan macro mode untuk bikin latar belakang lebih blur/bokeh seperti 2 foto di bawah ini.
Low Angle. Kamera poket adalah rajanya low angle. Foto sepatu di atas diambil dengan sudut rendah sekali. Saya sangat suka efek dari low angle kamera poket karena dalam keseharian kita kan tidak pernah memandang suatu benda pada posisi serendah 2 foto di bawah.
Slow Speed. Saat motret di indoor dengan mode Flash-off, maka kita akan selalu mendapatkan slow speed, kamera poket akan mengeluarkan simbol "tangan" sebagai tanda kalau kita motretnya tidak boleh goyang. Kalau tangan kita stabil maka foto dengan efek slow akan anda dapatkan.
Gunakan file RAW. Untuk hasil olah digital yang maksimal kita harus selalu menggunakan file RAW. Kalau tidak ada format RAW, pakai file dengan ukuran paling besar. Kamera poket sekarang sudah memiliki ukuran file yang hampir sama dengan kamera DLSR.
Dari segi non teknis, kamera poket memiliki keuntungan: karena ukuran yang kecil membuat para traveller mudah mengeluarkan kamera dari saku (namanya juga kamera poket). Bagi para traveller, selamat memaksimalkan kamera poket anda.
Semoga bermanfaat. 2w_^
~ Radityo
Radityo adalah mahasiswa Photomedia di CATC Design School, Sydney. Untuk mendapatkan tips dan trik fotografi lainnya, kunjungi blog Radityo di http://fototiptrik.blogspot.com.au
~ Radityo
Radityo adalah mahasiswa Photomedia di CATC Design School, Sydney. Untuk mendapatkan tips dan trik fotografi lainnya, kunjungi blog Radityo di http://fototiptrik.blogspot.com.au
0 comments:
Post a Comment